Banyuwangi, Jawa Timur (ANTARA) - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mencatat hasil uji produksi sebesar 1.097 barel minyak per hari (BOPD) dari kegiatan Kerja Ulang (Work Over) Pindah Lapisan di Sumur LD-10 Lapangan Lima, lepas pantai utara Jawa Barat.
“Keberhasilan ini merupakan bukti komitmen dan kerja nyata PHE ONWJ dalam upaya meningkatkan produksi migas untuk mendukung kemandirian energi nasional,” ujar Direktur PHE ONWJ Rachmat Hidajat dalam keterangan tertulis yang diterima di Banyuwangi, Jawa Barat, Kamis.
Pencapaian itu, menurut dia, menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang tepat dan eksekusi yang disiplin, perusahaan dapat menemukan peluang baru dari aset-aset mature.
Rachmat mengatakan Pertamina berhasil menyelesaikan Sumur LD-10 dan mencatat hasil uji produksi sebesar 1.097 BOPD dengan kadar air 6 persen, pada Selasa (25/11).
Uji produksi sumur LD-10 tersebut dilakukan menggunakan metode injeksi gas lift.
Metode injeksi gas lift merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan aliran minyak dari sumur ketika tekanan alami sumur tidak mampu mendorong fluida ke permukaan. Dengan cara itu, aliran fluida bisa lebih stabil.
Kegiatan Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL) itu, menurut dia, menargetkan lapisan L-30 dan L-29 (Formasi Main) yang merupakan kompartemen baru di area timur laut Lapangan Lima.
Penentuan target tersebut, lanjutnya, didukung oleh evaluasi dan analisa petrofisika yang menghasilkan pembuktian potensi baru berdasarkan perbandingan dengan struktur lain di Lapangan Lima.
Secara operasional, ia mengatakan Sumur LD-10 merupakan sumur lama yang sudah tidak berproduksi sejak 2019, namun masih memiliki potensi untuk dioptimalkan kembali.
Rachmat mengatakan program kerja ulang tersebut berlangsung selama 24 hari, dan berhasil diselesaikan dengan biaya yang efisien, 82,15 persen dari anggaran yang disetujui SKK Migas.
Pekerjaan di Sumur LD-10 dengan rangkaian uji produksi lanjutan, dan kemudian dialirkan dengan laju optimum melalui optimasi injeksi gas lift untuk menjaga stabilitas laju produksi.
“Selanjutnya, PHE ONWJ akan terus menjalankan upaya-upaya operasi hulu migas berkelanjutan lainnya, baik melalui optimasi lapangan, inovasi teknologi, maupun peningkatan efisiensi operasi. Ini sejalan dengan prinsip Safer, Faster, Better,” ujar General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama.