Ringkasan Berita:
- Seorang petugas Damkar Kabupaten Pekalongan bernama Khairuddin mengalami luka robek parah pada lengan kanan setelah digigit ular sanca sepanjang tujuh meter saat proses pengamanan di kantor Damkar.
- Korban harus menjalani operasi di RSUD Kajen untuk menangani 17 titik luka robek dan pembengkakan hebat akibat gigitan ular tersebut.
- Pihak Damkar menyebut kejadian itu terjadi saat petugas hendak melakban mulut ular hasil evakuasi dari pemukiman.
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pekalongan, Khairuddin, terpaksa dilarikan ke RSUD Kajen setelah digigit ular sanca sepanjang tujuh meter, pada Kamis (27/11/2025).
Korban mengalami luka robek parah pada lengan kanan, akibat gigitan saat berusaha menangkap ular tersebut.
Oleh karena lukanya, Khairuddin harus menjalani operasi.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro, membenarkan insiden tersebut.
"Tadi pagi (Kamis pagi—Red) ada petugas yang digigit ular hasil tangkapan sebelumnya. Korban sudah dibawa ke RSUD Kajen, dan langsung ditangani,” ujar Wahyu kepada Tribun Jateng, Kamis.
Sementara itu, Kasubag TU Damkar Kabupaten Pekalongan, Mukhtasar menjelaskan, ular sanca itu sebelumnya dievakuasi dari kandang ayam di Desa Sinangohprendeng, Kecamatan Kajen.
Ular kemudian dibawa ke kantor Damkar setempat untuk diamankan.
"Pagi tadi, petugas bernama Khairuddin mencoba melakban mulut ular agar lebih aman,” kata Mukhasar.
"Saat proses itulah, ular menggigit tangan kanannya," sambungnya.
Gigitan ular menyebabkan luka sobek di tangan Khairuddin dengan pembengkakan hebat di lengan bawah.
Khairuddin langsung dibawa ke RSUD Kajen untuk mendapatkan tindakan medis.
"Sore tadi, alhamdulilah, Udin sudah selesai operasi dan kondisinya berangsur membaik," kata Mukhtasar.
Menurut Mukhtasar, Khairuddin dikenal sebagai salah satu petugas terbaik dalam menangani evakuasi ular.
Dia berharap, pelayanan tetap optimal meski satu personel harus menjalani pemulihan.
"Kami sejak bulan Januari hingga November 2025, terdapat 58 laporan evakuasi ular dan 109 laporan evakuasi sarang tawon," papar Mukhtasar.
"Hari ini (Kamis kemarin—Red) saja ada tiga laporan evakuasi ular di Polsek Kajen, SMA PGRI, dan Perumahan Pesona Griya Karanganyar," lanjutnya.
Dia menambahkan, musim penghujan membuat ular lebih sering masuk ke pemukiman. Jenis yang paling sering dilaporkan antara lain ular koros, sanca, cobra, dan weling.
"Semua layanan evakuasi oleh Damkar gratis. Masyarakat tidak dipungut biaya apa pun," tandasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo mengungkapkan, korban masuk ke rumah sakit, pada pukul 09.00, dengan luka serius akibat gigitan ular piton berukuran besar.
"Pasien sudah keluar dari kamar operasi pukul 15.00 dan dirawat di bangsal," ujar Imam.
Dari hasil pemeriksaan, tampak luka gigitan dan robek sekitar 17 titik di lengan kanan bawah.
"Bengkak hingga pertengahan lengan bawah. Perdarahan di luka aktif," papar Imam.
Dia menambahkan, tindakan yang dilakukan yaitu debridement atau mengangkat jaringan yang rusak atau mati untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah infeksi lebih lanjut, di di IBS (Instalasi Bedah Sentral).
"Tindakan debridement di IBS adalah prosedur bedah untuk membersihkan dan mengangkat jaringan yang tidak sehat untuk membantu proses penyembuhan," imbuhnya. (Indra Dwi Purnomo)
Contact to : [email protected]
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.