Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Di destinasi wisata alam Talaga Biru Cicerem di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kuningan, terdapat Batu Rangda Asihan. 

Apa itu Batu Rangda Asihan?

Hal ini mendapat penjelasan dari pengelola wisata sekaligus tokoh masyarakat desa setempat.

"Oh, Batu Rangda Asihan itu merupakan petilasan yang memiliki ketertarikan sendiri," ucap Diding saat ditemui di lokasi wisata setempat, Rabu (8/10/2025). 

Menyinggug soal sejarah Batu Rangda Asihan, Diding mengungkap bahwa ini kebiasaan warga terdahulu di zaman prakemerdekaan.

"Ketika seseorang atau warga desa yang hendak berangkat ke kebun atau ke gunung, lantas berhenti di petilasan (Batu Rangda Asihan), itu mayoritas dibuat nyaman hingga lupa waktu, seolah kena pelet gitu," kata Diding.

Diding mengatakan, nilai keramat ini terbilang masih dijaga dan dilestarikan.

"Yaitu, kandung air dari mata air yang berada di atas Talaga Biru. Sering diperhatikan pada pengunjung tertentu itu ada saja, yang datang dan membawa air tersebut. Kemudian, saat ditanya, jawabannya itu mayoritas buat pengobatan," katanya.

Terlepas dengan banyak lokasi keramat, Diding mengatakan bahwa wisata alam Talaga Biru memiliki nilai manfaat bagi lapisan warga sekitar.

"Untuk nilai manfaat yang dirasakan warga sekitar, dengan pengembangan wisata dan tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, ini menjadi nilai ekonomis bagi warga dan dapat mensejahterakan serta pemenuhan hajat hidup masyarakat," katanya. 

Sekedar informasi, kawasan wisata Talaga Biru Cicerem merupakan destinasi wisata di perbatasan Kuningan - Cirebon yang tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.

Hal itu menyusul dengan banyak fasilitas dan lokasi spot foto yang memberikan kepuasan. 

Terlebih dengan lokasi foto bermain ayunan di atas perairan Talaga Biru Cicerem yang di bawahnya terdapat ikan yang bergerak lembut, bak memberikan nilai estetis saat pengambilan foto atau video.