TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang sebuah bank BUMN di DKI Jakarta ditemukan tewas di area persawahan Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis pagi (21/8/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
Sebelum tewas, ia diculik oleh para pelaku.
Ilham ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Kedua tangan dan kakinya terikat, serta matanya ditutup lakban.
Rekaman CCTV yang diterima wartawan menunjukkan momen penculikan.
Dalam video tersebut, Ilham—yang mengenakan kemeja cokelat—terlihat berada di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025).
Saat hendak memasuki mobilnya, ia didatangi sejumlah pelaku yang langsung menyergap dan memaksanya masuk ke dalam mobil mereka yang terparkir berdekatan.
Keesokan harinya, jasad Ilham ditemukan di Bekasi.
Dugaan kuat, ia menjadi korban pembunuhan oleh kelompok pelaku yang menculiknya.
Polisi telah menangkap empat tersangka terkait kasus ini, sementara eksekutor utama masih dalam pengejaran.
“Kalau spill sedikit, baru empat orang yang diamankan. Eksekutornya masih kita kejar, sedang melarikan diri,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky, saat dikonfirmasi pada Kamis (21/8/2025).
Jenazah Ilham telah diserahkan kepada pihak keluarga sekitar pukul 19.40 WIB, setelah proses autopsi selesai di Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Adik ipar korban, Intania Rizky Utami, mengatakan MIP diculik usai menghadiri rapat dengan atasannya.
“Dia diculiknya itu di parkiran sebuah supermarket di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kami sih curiganya dibuntuti dahulu karena posisinya sebelah mobil korban,” ungkap Intania di RS Polri Kramat Jati, Kamis (21/8/2025).
Menurut Intania, MIP datang bersama pimpinannya, namun menggunakan kendaraan berbeda.
“Bersama dengan pimpinannya, cuman memang beda kendaraan. Jadi, masing-masing pada saat korban ke parkiran jadi masing-masing dua mobil,” kata dia.
Penculikan kacab Bank BUMN ini baru terungkap setelah keluarga memperoleh rekaman CCTV.
“Istri almarhum menelepon bahwa katanya almarhum itu diculik. Akhirnya kami konfirmasi, dapatlah CCTV yang benar almarhum itu diculik,” ujar Intania.
Sekitar pukul 05.30 WIB, Kamis (21/8/2025), jasad MIP ditemukan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Warga yang tengah menggembala sapi pertama kali melihat tubuh korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban.
“Kondisi korban saat itu dilakban di bagian matanya dan diikat di kaki dan tangan,” ujar Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi menemukan tubuh korban penuh luka lebam.
Polisi bergerak cepat menangkap empat pelaku penculikan berinisial AT, RS, RAH, dan RW.
AT, RS, dan RAH ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Sementara RW dibekuk di salah satu bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat baru tiba untuk melarikan diri.
“Keempatnya merupakan pelaku penculikan. Sementara masih dilakukan pendalaman dan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy.
Orang yang sedang diburu polisi ini kemungkinan besar adalah otak dari aksi kriminal tersebut.
Istri Korban Minta Hukuman Setimpal
Duka Puspita, istri Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta Pusat Mohamad Ilham Pradipta yang ditemukan tewas, minta pelaku dihukum setimpal.
Seperti diketahui Ilham ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat serta mata ditutup lakban di area persawahan, Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, Kamis (21/8/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
Kini jenazah Ilham dimakamkan di TPU Situ Gede Cifor, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (21/8/2025) malam.
Setelah dimakamkan, sang istri Puspita berharap, pelaku yang menghilangkan nyawa suaminya ini dihukum seberat-beratnya.
"Harapannya ketika pelaku udah ketemu dihukum setimpal seberat-beratnya,” kata Puspita usai pemakaman.
Ia berharap, motif pelaku menghilangkan nyawa suaminya bisa segera terungkap.
“(Tolong) Cepat-cepat diusut sampai tuntas. Cepat tangkap pelakunya, (jika) ketahuan motifnya apa, otaknya siapa?,"terangnya.
Puspita pun merasa ada kejanggalan dalam kasus ini.
Sebab sang suami yang dikenal baik, tapi malah menjadi korban kejahatan.
"Karena sampai sekarang kita masih bertanya-tanya, kenapa bisa suami saya yang kata orangnya baik kok bisa diperlakukan tidak baik,” tandasnya.
Lebih lanjut, pihak keluarga hanya berharap para pelaku pencurian disertai pembunuhan Ilham dapat segera diringkus, dan dapat diproses hukum semaksimal mungkin sesuai perbuatannya.
"Harapannya pelakunya segera semua ditangkap, dihukum sebarat-beratnya dan dihukum setimpal," sambung adik ipar korban, Intania.
Contact to : [email protected]
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.