Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Maisha Kanna baru saja merilis mini album (EP) terbarunya yang berjudul 'Katanya Bahagia Jatuh Cinta'. 

Usia yang tak lagi anak-anak membuat Maisha merasakan jatuh, bahkan sampai hal-hal paitnya pun dirasakan.

Maisha Kanna menunjukkan ketertarikannya pada dunia musik sejak usia satu setengah tahun. 

Ia sempat ikut audisi The Voice Kids Indonesia musim pertama pada 2017 dan Idola Cilik musim kelima pada 2016. 

Bakatnya makin menonjol saat duduk di bangku kelas enam sekolah dasar, ketika ia dipercaya menjadi pengisi lagu tema serial kartun Tayo the Little Bus versi bahasa Indonesia.

Karier profesional Maisha dimulai pada 2017 lewat dunia teater musikal, dengan memerankan karakter Sherina dalam pertunjukan Musikal Petualangan Sherina. 

Penampilannya menuai pujian dan membawanya meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2018 untuk kategori Duo/Grup/Kolaborasi Vokal Anak-Anak Terbaik, bersama Jakarta Movement of Inspiration dan Annisa Haryanti. 

Dalam film Kulari ke Pantai (2018), Maisha memerankan tokoh utama bernama Samudra alias Sam, seorang anak yang gemar bermain papan selancar. 

Aktingnya berhasil membawanya masuk nominasi Pemeran Anak Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2018—kategori yang tahun itu ditampilkan untuk terakhir kalinya. 

Selain akting, Maisha juga menyumbangkan suara dalam lagu tema film ini melalui single "Ibuku Cantik". Masih di tahun yang sama, ia tampil dalam drama musikal Dongeng Pohon Impian.

Dalam perjalanan musiknya, Maisha terus produktif merilis karya. Setelah "Ibuku Cantik" (2018) dan "Warna Pelangiku" (2019), ia meluncurkan single "Doa" (2020), "RinduRotasi" (2021) serta dua lagu untuk soundtrack film Yang Tak Tergantikan, yakni "RinduRotasi" dan "Yang Tak Tergantikan". 

Tahun 2022, ia merilis versi Korea dari lagu “Indah Cintaku” bersama Nicky Tirta bertajuk “Areumdaun Uri Sarang”. 

Lewat karya ini, Maisha mengaku sedang membuktikan sendiri apakah benar jatuh cinta selalu identik dengan kebahagiaan.

“Judulnya emang agak nggak umum ya. Tapi melalui EP ini aku mau buktiin bener nggak sih bahagia jatuh cinta," ungkap Maisha Kanna di kawasan Gunawarman Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025).

"Sebenarnya ini rasa capek aku ngerasain jatuh cinta, makanya ada kata ‘katanya’, aku mau coba deh buktiin,” ujar Maisha.

EP yang berisi lima lagu ini tercipta dari pengalaman pribadi Maisha saat melewati masa-masa jatuh cinta yang tak selalu indah. 

Ia tak menampik kalau pernah merasakan sakit hati hingga akhirnya mengalir dalam karya. 

“Sesuai sama EP aja ya (kisah cinta). Ada nggak yaa yang nyakitin? Hmmm… ya Aamiin (setelah ini bahagia)," ungkap Maisha sambil tertawa.

"Semoga EP berikutnya bisa buktiin kalau udah bahagia,” ucapnya.

Bagi Maisha, proses kreatif kali ini terasa emosional sekaligus berharga. Ia bersyukur bisa terlibat penuh dalam pembuatan EP sejak usia 16 tahun hingga kini menginjak 18 tahun. 

“Aku bersyukur banget bisa involve di sini, jadi bisa ketemu banyak orang hebat. Aku merasa kayak tumbuh selama proses pengerjaan ini,” katanya.

Meski sudah merampungkan EP tersebut, Maisha mengaku perasaan cintanya masih terus berproses. 

“Kalau soal perasaan apakah sudah bahagia lagi jatuh cinta? Apakah sudah? Hmm kita nggak tahu. Belum bisa didescribe," tutur Maisha.

"Makanya jujur sampai saat ini EP ini masih relate ke diriku sendiri,” terusnya.

Dua single yang lebih dulu dirilis, 'Jungkir Balik' dan 'Sejauhjauhjauhnya", telah menjadi pintu masuk bagi publik untuk mengenal warna musiknya. 

Tiga lagu barunya yaitu Satu Titik Dua Koma, Strategi, dan Ingin Hilang Ingatan (cover Rocket Rockers dengan sentuhan pop modern) menambah variasi di EP ini. (*)

Contact to : [email protected]


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.