TRIBUNNEWS.COM - CEO Pop Mart, Wang Ning memastikan bahwa perusahaan mainan yang dipimpinnya semakin mendekati target capaian pendapatan setara 20 miliar yuan (Rp45,38 triliun) pada tahun 2025 ini.

Pop Mart adalah perusahaan mainan asal Tiongkok, perusahaan ini dikenal karena menjual mainan 'rancangan desainer' yang dapat dikoleksi, dan sering dijual dalam format 'kotak buta'.

"30 miliar yuan (Rp68,07 triliun) tahun ini juga seharusnya cukup mudah dicapai." ungkap Wang Ning seperti yang dikutip dari Reuters pada wawancara hari pada Rabu ini (20/8/2025).

Wang menyampaikan prediksi capaian target laba tersebut saat menggelar wawancara dengan sejumlah analis setelah Pop Mart mengumumkan hasil semester pertama rekor pada Selasa lalu (19/8/2025)

Adapun Wang menyebutkan produk boneka Labubu buatan mereka menjadi sumber utama kenaikan laba bersih hingga angka hampir 400 persen pada tahun ini.

Pop Mart melaporkan bahwa peningkatan laba secara drastis tersebut didapatkan seiring banyaknya permintaan akan Labubu terutama di pasar luar negeri dengan margin lebih tinggi.

Labubu adalah anggota seri mainan "The Monsters" buatan sosok seniman asal Hong Kong, Kasing Lung.

Boneka Labubu sendiri telah menjadi favorit banyak selebriti dunia termasuk Lisa BLACKPINK, Rihanna, dan David Beckham. 

Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2010 ini juga mencatatkan dirinya sebagai badan usaha dengan transaksi saham paling aktif 2025 ini

Adapun data tersebut merujuk pada nilai perdagangan Pop Mart selama ini di Bursa Hong Kong hingga hari Rabu lalu.

Bahkan nilai saham Pop Mart tercatat naik lebih dari 12,5 persen ke level penutupan tertinggi sejak debut di Hong Kong pada Desember 2020 lalu.

Kenaikan saham secara 'gila-gilaan' ini juga menjadikan Pop Mart lebih berharga daripada raksasa mainan lainnya seperti Mattel yang membuat boneka Barbie dan perusahaan induk Hello Kitty, Sanrio.

Kedua perusahaan mainan raksasa tersebut memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 50 miliar dolar AS.

Terkait strategi di masa yang akan datang, Wang Ning mengaku fokus perusahaannya saat ini adalah melakukan ekspansi ke negara-negara Timur Tengah, Eropa Tengah, serta Amerika Tengah dan Selatan.

"Saya pikir untuk pasar luar negeri kami masih sangat optimistis, dan kami juga percaya masih ada ruang pertumbuhan yang sangat luas," kata Wang.

Wang juga menambahkan bahwa penjualan produk Pop Mart di Amerika Utara dan Asia Pasifik pada tahun ini secara bersama-sama mulai menyamai penjualan di Tiongkok pada 2024.

Di Amerika Serikat sendiri, Pop Mart saat ini memiliki sekitar 40 toko yang tersebar di seantero negeri Paman Sam.

Adapun Wang mengatakan perusahaannya berencana untuk memulai fase "pembukaan toko yang relatif cepat" dalam satu atau dua tahun ke depan.

Wang memerkirakan bakal ada 10 toko Pop Mart di AS yang akan dibuka pada semester kedua tahun 2025 ini.

Bisnis utama Pop Mart sendiri adalah memproduksi dan menjual mainan koleksi dengan format penjualan "blind box".

Blind Box adalah strategi penjualan sebuah paket barang yang jenisnya dirahasiakan dari konsumen sehingga mereka tak mengetahui pasti varian apa yang ada di dalamnya.

Seperti informasi yand dipaparkan sebelumnya, produk blind box menjadi varian mainan Pop Mart paling laris tahun ini.

Pop Mart mengatakan pada Selasa bahwa "The Monsters" menghasilkan laba hingga 4,81 miliar yuan (Rp10,91 triliun) pada semester pertama.

Melalui penjualan tersebut, Labubu menyumbang 34,7?ri total pendapatan Pop Mart pada tahun 2025 ini.

Selain Labubu ada beberapa seri mainan lainnya yang menghasilkan laba lebih dari 1 miliar yuan (Rp2,27 triliun) selama periode tersebut seperti "Molly" dan "Crybaby".

Karena sering dijadikan sebagai gantungan tas, Pop Mart juga mengumumkan akan meluncurkan versi mini Labubu yang nantinya dapat dipasang langsung di ponsel.

Selain membuat variasi produk baru, Pop Mart juga mengaku akan mengikuti strategi Disney dengan merencanakan sejumlah karakter Pop Mart untuk tampil di media seperti film animasi hingga atraksi taman hiburan.

(Bobby)

Contact to : [email protected]


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.