TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anak yang sering sakit berulang, cepat lelah, atau kesulitan menyusu tidak selalu karena faktor gizi atau pola asuh. 

Bisa jadi ada penyakit jantung bawaan (PJB) yang tidak terdiagnosis.

Menurut dr. Asmoko Resta Permana, SpJP(K), Subsp. Ped.PJB(K) dari Siloam Heart Hospital Jakarta Selatan, gejala PJB kerap dianggap sepele.

“Dari kecil, pasien sering infeksi paru berulang. Bisa dua sampai tiga kali dalam setahun harus dirawat, atau minimal sering batuk-pilek panas yang membutuhkan antibiotik. Itu salah satu tanda PJB,” ungkapnya pada diskusi media di Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025). 

Selain itu, ada beberapa tanda PJB pada bayi dan anak, antara lain sebagai berikut.

1. Kesulitan menyusu: bayi cepat ngos-ngosan, baru beberapa kali menghisap sudah berhenti.

2. Cepat lelah: anak remaja mudah capek saat beraktivitas dibanding teman sebayanya.

3. Pertumbuhan terhambat: berat badan tidak naik sesuai kurva di posyandu.

Pada orang dewasa, gejala bisa berupa mudah lelah saat naik tangga, sesak napas, hingga gagal tubuh kembang sejak kecil yang dibiarkan begitu saja.

Lebih lanjut, Asmoko mengungkapkan ada beberapa contoh PJB yang umum adalah Atrial Septal Defect (ASD), yaitu kebocoran di sekat jantung bagian atas, dan Ventricular Septal Defect (VSD) di bagian bawah. 

Selain itu, ada Patent Ductus Arteriosus (PDA), yaitu saluran darah yang tidak menutup sempurna setelah lahir.

Jika ada kebocoran kecil, terkadang bisa menutup sendiri seiring pertumbuhan. 

Namun, bila besar, aliran darah abnormal bisa membanjiri paru-paru dan membebani jantung, menyebabkan komplikasi serius.

“Kalau kebocorannya besar, pasien bisa mengalami gagal jantung, hipertensi paru, atau gagal ginjal karena aliran darah tidak normal,” kata Asmoko.

Contact to : [email protected]


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.