TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Inovasi dan profesionalitas tenaga medis menjadi dua fondasi utama dalam menghadirkan layanan perawatan kecantikan yang aman dan efektif, terutama di tengah tren industri estetika yang semakin berkembang pesat.

Direktur Pyfa Group, Yenfrino Gunadi, menegaskan bahwa masyarakat urban saat ini semakin menginginkan perawatan yang modern, cepat, namun tetap berbasis pendekatan ilmiah.

“Maka klinik yang mengusung konsep The Future of Beauty: All Impressive and Innovative diperlukan. Fondasi utamanya harus jelas: tim medis profesional dan treatment inovatif yang safe & trusted,” ujar Yenfrino Gunadi saat pembukaan Viva Aesthetic Clinic di kawasan perkantoran Sudirman, Jakarta, Minggu (6/7/2025).

Ia menyebut, perkembangan industri estetika di Indonesia bukan sekadar berlomba menawarkan tren perawatan terbaru, melainkan memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai standar medis yang dapat dipertanggungjawabkan.

Edukasi kepada konsumen tentang keamanan prosedur dan pemahaman risiko juga menjadi hal krusial yang tidak boleh diabaikan.

“Perawatan kecantikan bukan semata soal hasil instan. Ada tanggung jawab besar untuk memastikan metode dan alat yang digunakan sudah teruji secara ilmiah, dan setiap langkah ditangani oleh tenaga ahli bersertifikasi,” tegas Yenfrino.

Fenomena meningkatnya minat masyarakat, terutama kalangan profesional muda dan pekerja kantoran, terhadap perawatan estetika berkualitas mendorong banyak klinik kecantikan berinvestasi pada teknologi mutakhir.

Viva Aesthetic Clinic, misalnya, menghadirkan sejumlah layanan yang memadukan riset sains, teknologi perawatan internasional, dan konsep smart beauty.

Klinik ini menawarkan perawatan unggulan seperti: Pico-Rejuve Bio-Exosome, terapi laser terkini untuk membantu mengatasi hiperpigmentasi, tanda-tanda penuaan kulit, dan memperbaiki tekstur wajah.

Kemudian D2PL-Melting Film, teknologi asal Korea yang membantu rejuvenasi kulit dengan hasil lebih merata dan HIFU-Lifte Bio-Exosome, metode non-bedah untuk membantu mengencangkan kulit wajah secara lebih alami.

Selain itu, klinik juga menyediakan program Lunch Break Express Treatment, yang dirancang selesai dalam 30–40 menit agar tetap sesuai dengan jadwal sibuk pekerja kantoran.

Menurut Novianti Handayani, keberadaan klinik di pusat kawasan bisnis seperti Sudirman bukan sekadar strategi lokasi, tetapi bagian dari upaya mendekatkan layanan estetika profesional kepada masyarakat urban yang semakin kritis dalam memilih perawatan kulit.

“Kami berharap inovasi dan profesionalitas yang kami bawa bisa menjawab kebutuhan perawatan kulit secara lebih terukur, transparan, dan bertanggung jawab,” jelas Novianti.

Yenfrino Gunadi menambahkan, di era digital yang sarat informasi, masyarakat juga lebih peka terhadap klaim produk dan prosedur estetika. Karena itu, transparansi, edukasi, serta konsistensi menjaga kualitas layanan menjadi aspek yang tidak bisa ditawar.

“Kami berkomitmen terus menghadirkan teknologi terbaru yang sudah melalui riset mendalam, tetapi tetap mengutamakan keselamatan pasien. Karena perawatan estetika yang aman dan ilmiah hanya bisa diwujudkan jika dilakukan oleh tenaga ahli berpengalaman dan didukung peralatan medis berkualitas,” pungkasnya.

Dengan inovasi yang terus diperbarui dan pendekatan berbasis medis, layanan perawatan kecantikan profesional diharapkan tidak hanya menjadi tren jangka pendek, tetapi solusi jangka panjang bagi masyarakat yang ingin tampil lebih percaya diri tanpa mengorbankan kesehatan kulit.