Cerita Dongeng Anak Pengantar Tidur, Kisah Fabel Bahasa Indonesia Seekor Bangau dan Siput Kecil
TRIBUNJATENG.COM- Seekor bangau berjalan dengan langkah yang anggun di sepanjang sebuah sungai kecil,
matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya.
Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.
"Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil," katanya kepada diri sendiri.
"Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya."
Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.
"Tidak," kata sang Bangau.
"Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!"
Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin.
Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai.
Pesan moral: Cerita ini mengajarkan anak untuk tidak bersikap angkuh.
Karena sifat ini hanya akan merugikan, baik orang lain maupun pada diri sendiri.
Kisah Si Kancil yang Cerdik dan Suara Misterius dari Ember
"Tolong, tolong...!". Terdengar suara teriakan. Kancil mencari sumber suara itu. Ternyata, suara itu berasal dari sebuah ember.
Seekor ikan kecil berwarna kuning memanggil Kancil. "Kancil, tolong aku. Aku ditangkap seorang anak laki-laki," ucap si Ikan.
Kancil menoleh ke arah anak lelaki yang berdiri di bawah mangga. Tak jauh dari mereka, ada sungai yang mengalir tenang.
"Kenapa dia menculik kamu, Ikan?" tanya Kancil.
"Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja dia menangkapku dan memasukkanku ke ember ini," Ikan menjawab.
"Aku takut dimasukkan ke akuarium. Aku tidak mau terkurung di tempat itu," lanjut Ikan.
Kancil kembali menoleh ke anak lelaki itu, lalu berkata, "Aku akan menolongmu. Namun, aku perlu memastikan dulu, apakah benar anak itu menangkapmu dan mempunyai tujuan yang tidak baik,"
"Terima kasih, Kancil. Aku harap kamu menolongku," pinta Ikan. Kancil segera mendekati si anak lelaki. Dia melihat anak itu juga menangkap ikan-ikan kecil lainnya. Ikan-ikan itu dimasukkan ke ember.
"Ke mana kalian, ikan-ikan kecil? Aku sangat lapar," kata seekor ikan besar dari dalam sungai.
"Oooh, ternyata anak itu menyelamatkan ikan-ikan kecil dari si ikan besar. Ikan kecil salah sangka," ucap Kancil.
Tak lama, ikan besar menghilang. Si anak lelaki itu mengembalikan ikan-ikan kecil ke sungai.
"Sebentar lagi kamu bebas, Ikan. Ternyata anak itu cuma ingin menyelamatkan kamu dan teman-temanmu dari ikan besar yang kelaparan. Anak Itu sedang mengembalikan ikan ke sungai," bisik Kancil.
Ikan tersenyum senang. Ketakutannya tidak terbukti. Karena pertolongan si anak lelaki tersebut, Ikan bisa hidup bebas dan berenang di sungai lagi.
Pesan moral yang dapat dipelajari adalah untuk terus menjalani kehidupan dengan berprasangka baik kepada siapapun dan dalam kondisi apapun.
Kisah Keluarga Petani dan Seekor Angsa Bertelur Emas
Dahulu kala, di sebuah desa, hiduplah seorang petani miskin bersama istrinya.
Suatu hari, sang petani membeli seekor angsa, berharap angsa itu akan bertelur telur yang bisa dimakannya dan sisanya dijual.
Dia membawa angsa pulang dan membuat sarang untuknya bertelur.
Pagi hari berikutnya, petani pergi ke sarang untuk memeriksa apakah angsa tersebut telah bertelur.
Dengan keterkejutan, dia menemukan bahwa angsa itu telah bertelur telur emas. Petani pergi ke kota dan menjual telur emas tersebut dengan harga yang tinggi.
Angsa itu mulai bertelur telur emas setiap hari. Petani menjual telur-telur tersebut dan mendapatkan kekayaan.
Namun, semakin kaya sang petani, semakin besar pula kegilaannya akan kekayaan.
Suatu hari, ketika sang petani dan istrinya sedang berbicara, sang istri berkata, "Kalau kita bisa mendapatkan semua telur yang ada di dalam angsa itu, kita bisa menjadi lebih kaya dengan cepat."
"Kamu benar," kata sang petani, "kita tidak perlu menunggu angsa itu bertelur setiap hari."
Maka, pasangan itu memutuskan untuk membunuh angsa tersebut dan mengambil harta karun emas di dalamnya sekaligus.
Esok harinya, mereka pergi ke sarang, membunuh angsa itu, dan membukanya hanya untuk menemukan bahwa angsa itu sama seperti angsa lainnya.
Tidak ada telur emas di dalamnya.
Sekarang, petani dan istrinya telah kehilangan angsa itu, dan mereka tidak akan pernah mendapatkan telur emas lagi.
Pesan Moral Cerita Angsa Yang Bertelur Emas:
- Pentingnya kesabaran dan rasa puas terhadap apa yang telah kita miliki adalah kunci kebahagiaan.
- Keinginan yang berlebihan dan ketidakpuasan bisa merugikan diri sendiri dan menyebabkan kerugian yang tidak terduga.
- Cerita di atas menunjukkan bahwa keputusan impulsif, seperti menyembelih angsa untuk mengambil semua emas, tanpa pertimbangan yang matang dapat berakibat merugikan.
(*)
Contact to : [email protected]
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.